Sebagai contoh, kecerdasan emosional dalam diri sendiri dapat
membantu Anda mengatur dan mengelola emosi Anda, sementara mengakui emosi orang
lain dapat menciptakan empati dan keberhasilan dalam hubungan Anda, baik
hubungan pribadi maupun hubungan profesional.
Pada tahun 1990, psikolog Yale John D. Mayer dan Peter Salovey
memunculkan istilah kecerdasan emosional, yang beberapa peneliti mengklaim
bahwa ini adalah karakteristik bawaan, sementara yang lain menunjukkan bahwa
Anda dapat mengembangkan dan meningkatkannya.
Mungkin tidak semua dari anda memiliki psikoterapis untuk
meningkatkan kecerdasan emosional anda, namun kini Anda bisa menjadi terapis
sendiri. Hal yang sama juga dilakukan oleh Freud, seorang tokohpsikoanalisis. Semua itu dimulai dengan belajar bagaimana untuk mendengarkan
perasaan-perasaan Anda. Meskipun tidak mudah, mengembangkan kemampuan untuk
mengelola emosi Anda sendiri, namun ini adalah langkah pertama dan paling
penting.
Norman Rosenthal, MD, seorang psychiatrist dan peneliti seasonal
affective disorder menjelaskan dalam sebuah
bukunya yang berjudul “The Emotional Revolution”, dikutip dari psychology today
(5/1/12), berikut adalah 10 cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional Anda:
1. Coba rasakan dan pahami perasaan anda. Jika perasaan tidak
nyaman, kita mungkin ingin menghindari karena mengganggu. Duduklah, setidaknya
dua kali sehari dan bertanya, “Bagaimana perasaan saya?” mungkin memerlukan
waktu sedikit untuk merasakannya. Tempatkan diri Anda di ruang yang nyaman dan
terhindar dari gangguan luar.
2. Jangan menilai atau mengubah perasaan Anda terlalu cepat.
Cobalah untuk tidak mengabaikan perasaan Anda sebelum Anda memiliki kesempatan
untuk memikirkannya. Emosi yang sehat sering naik dan turun dalam sebuah
gelombang, meningkat hingga memuncak, dan menurun secara alami. Tujuannya
adalah jangan memotong gelombang perasaan Anda sebelum sampai puncak.
3. Lihat bila Anda menemukan hubungan antara perasaan Anda saat ini
dengan perasaan yang sama di masa lalu. Ketika perasaan yang sulit muncul,
tanyakan pada diri sendiri, “Kapan aku merasakan perasaan ini sebelumnya?”
Melakukan cari ini dapat membantu Anda untuk menyadari bila emosi saat ini
adalah cerminan dari situasi saat ini, atau kejadian di masa lalu Anda.
4. Hubungkan perasaan Anda dengan pikiran Anda. Ketika Anda merasa
ada sesuatu yang menyerang dengan luar biasa, coba untuk selalu bertanya, “Apa
yang saya pikirkan tentang itu?” Sering kali, salah satu dari perasaan kita
akan bertentangan dengan pikiran. Itu normal. Mendengarkan perasaan Anda adalah
seperti mendengarkan semua saksi dalam kasus persidangan. Hanya dengan mengakui
semua bukti, Anda akan dapat mencapai keputusan terbaik.
5. Dengarkan tubuh Anda. Pusing di kepala saat bekerja mungkin
merupakan petunjuk bahwa pekerjaan Anda adalah sumber stres. Sebuah detak
jantung yang cepat ketika Anda akan menemui seorang gadis dan mengajaknya
berkencan, mungkin merupakan petunjuk bahwa ini akan menjadi “sebuah hal yang
nyata.” Dengarkan tubuh Anda dengan sensasi dan perasaan, bahwa sinyal mereka
memungkinkan Anda untuk mendapatkan kekuatan nalar.
6. Jika Anda tidak tahu bagaimana perasaan Anda, mintalah bantuan
orang lain. Banyak orang jarang menyadari bahwa orang lain dapat menilai
bagaimana perasaan kita. Mintalah seseorang yang kenal dengan Anda (dan yang
Anda percaya) bagaimana mereka melihat perasaan Anda. Anda akan menemukan
jawaban yang mengejutkan, baik dan mencerahkan.
7. Masuk ke alam bawah sadar Anda. Bagaimana Anda lebih menyadari
perasaan bawah sadar Anda? Coba asosiasi bebas. Dalam keadaan santai, biarkan
pikiran Anda berkeliaran dengan bebas. Anda juga bisa melakukan analisis mimpi.
Jauhkan notebook dan pena di sisi tempat tidur Anda dan mulai menuliskan impian
Anda segera setelah Anda bangun. Berikan perhatian khusus pada mimpi yang
terjadi berulang-ulang atau mimpi yang melibatkan kuatnya beban emosi.
8. Tanyakan pada diri Anda: Apa yang saya rasakan saat ini.
Mulailah dengan menilai besarnya kesejahteraan yang anda rasakan pada skala 0
dan 100 dan menuliskannya dalam buku harian. Jika perasaan Anda terlihat
ekstrim pada suatu hari, luangkan waktu satu atau dua menit untuk memikirkan
hubungan antara pikiran dengan perasaan Anda.
9. Tulislah pikiran dan perasaan Anda ketika sedang menurun. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa dengan menuliskan pikiran dan perasaan dapat
sangat membantu mengenal emosi Anda. Sebuah latihan sederhana seperti ini dapat
dilakukan beberapa jam per minggu.
10. Tahu kapan waktu untuk kembali melihat keluar. Ada saatnya untuk
berhenti melihat ke dalam diri Anda dan mengalihkan fokus Anda ke luar.
Kecerdasan emosional tidak hanya melibatkan kemampuan untuk melihat ke dalam,
tetapi juga untuk hadir di dunia sekitar Anda.
Daftar Pustaka: