Selasa, 27 Mei 2014

10 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional





10 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anda, Psikologi Zone – Semua orang selalu berbicara tentangEmotional Intelligence (EI), dalam bahasa Indonesia biasa disebut intelegensi emosional atau kecerdasan emosional, tapi apa sebenarnya itu? Salah satu aspek penting dari kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengendalikan dan mengevaluasi emosi – dalam diri sendiri dan orang lain – dan menggunakannya sebagai informasi yang tepat.
Sebagai contoh, kecerdasan emosional dalam diri sendiri dapat membantu Anda mengatur dan mengelola emosi Anda, sementara mengakui emosi orang lain dapat menciptakan empati dan keberhasilan dalam hubungan Anda, baik hubungan pribadi maupun hubungan profesional.
Pada tahun 1990, psikolog Yale John D. Mayer dan Peter Salovey memunculkan istilah kecerdasan emosional, yang beberapa peneliti mengklaim bahwa ini adalah karakteristik bawaan, sementara yang lain menunjukkan bahwa Anda dapat mengembangkan dan meningkatkannya.
Mungkin tidak semua dari anda memiliki psikoterapis untuk meningkatkan kecerdasan emosional anda, namun kini Anda bisa menjadi terapis sendiri. Hal yang sama juga dilakukan oleh Freud, seorang tokohpsikoanalisis. Semua itu dimulai dengan belajar bagaimana untuk mendengarkan perasaan-perasaan Anda. Meskipun tidak mudah, mengembangkan kemampuan untuk mengelola emosi Anda sendiri, namun ini adalah langkah pertama dan paling penting.
Norman Rosenthal, MD, seorang psychiatrist dan peneliti seasonal affective disorder menjelaskan dalam sebuah bukunya yang berjudul “The Emotional Revolution”, dikutip dari psychology today (5/1/12), berikut adalah 10 cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional Anda:
1.    Coba rasakan dan pahami perasaan anda. Jika perasaan tidak nyaman, kita mungkin ingin menghindari karena mengganggu. Duduklah, setidaknya dua kali sehari dan bertanya, “Bagaimana perasaan saya?” mungkin memerlukan waktu sedikit untuk merasakannya. Tempatkan diri Anda di ruang yang nyaman dan terhindar dari gangguan luar.
2.    Jangan menilai atau mengubah perasaan Anda terlalu cepat. Cobalah untuk tidak mengabaikan perasaan Anda sebelum Anda memiliki kesempatan untuk memikirkannya. Emosi yang sehat sering naik dan turun dalam sebuah gelombang, meningkat hingga memuncak, dan menurun secara alami. Tujuannya adalah jangan memotong gelombang perasaan Anda sebelum sampai puncak.
3.    Lihat bila Anda menemukan hubungan antara perasaan Anda saat ini dengan perasaan yang sama di masa lalu. Ketika perasaan yang sulit muncul, tanyakan pada diri sendiri, “Kapan aku merasakan perasaan ini sebelumnya?” Melakukan cari ini dapat membantu Anda untuk menyadari bila emosi saat ini adalah cerminan dari situasi saat ini, atau kejadian di masa lalu Anda.
4.    Hubungkan perasaan Anda dengan pikiran Anda. Ketika Anda merasa ada sesuatu yang menyerang dengan luar biasa, coba untuk selalu bertanya, “Apa yang saya pikirkan tentang itu?” Sering kali, salah satu dari perasaan kita akan bertentangan dengan pikiran. Itu normal. Mendengarkan perasaan Anda adalah seperti mendengarkan semua saksi dalam kasus persidangan. Hanya dengan mengakui semua bukti, Anda akan dapat mencapai keputusan terbaik.
5.    Dengarkan tubuh Anda. Pusing di kepala saat bekerja mungkin merupakan petunjuk bahwa pekerjaan Anda adalah sumber stres. Sebuah detak jantung yang cepat ketika Anda akan menemui seorang gadis dan mengajaknya berkencan, mungkin merupakan petunjuk bahwa ini akan menjadi “sebuah hal yang nyata.” Dengarkan tubuh Anda dengan sensasi dan perasaan, bahwa sinyal mereka memungkinkan Anda untuk mendapatkan kekuatan nalar.
6.    Jika Anda tidak tahu bagaimana perasaan Anda, mintalah bantuan orang lain. Banyak orang jarang menyadari bahwa orang lain dapat menilai bagaimana perasaan kita. Mintalah seseorang yang kenal dengan Anda (dan yang Anda percaya) bagaimana mereka melihat perasaan Anda. Anda akan menemukan jawaban yang mengejutkan, baik dan mencerahkan.
7.    Masuk ke alam bawah sadar Anda. Bagaimana Anda lebih menyadari perasaan bawah sadar Anda? Coba asosiasi bebas. Dalam keadaan santai, biarkan pikiran Anda berkeliaran dengan bebas. Anda juga bisa melakukan analisis mimpi. Jauhkan notebook dan pena di sisi tempat tidur Anda dan mulai menuliskan impian Anda segera setelah Anda bangun. Berikan perhatian khusus pada mimpi yang terjadi berulang-ulang atau mimpi yang melibatkan kuatnya beban emosi.
8.    Tanyakan pada diri Anda: Apa yang saya rasakan saat ini. Mulailah dengan menilai besarnya kesejahteraan yang anda rasakan pada skala 0 dan 100 dan menuliskannya dalam buku harian. Jika perasaan Anda terlihat ekstrim pada suatu hari, luangkan waktu satu atau dua menit untuk memikirkan hubungan antara pikiran dengan perasaan Anda.
9.    Tulislah pikiran dan perasaan Anda ketika sedang menurun. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan menuliskan pikiran dan perasaan dapat sangat membantu mengenal emosi Anda. Sebuah latihan sederhana seperti ini dapat dilakukan beberapa jam per minggu.
10. Tahu kapan waktu untuk kembali melihat keluar. Ada saatnya untuk berhenti melihat ke dalam diri Anda dan mengalihkan fokus Anda ke luar. Kecerdasan emosional tidak hanya melibatkan kemampuan untuk melihat ke dalam, tetapi juga untuk hadir di dunia sekitar Anda.
Daftar Pustaka:

Bahaya Dan Manfaat Mempelajari Filsafat



Menurutku pengaruh mempelajari Filsafat yang kuat pada diri kita amatlah berbahaya, namun juga dapat bermanfaat untuk kita juga. Karenya ada bamyak sebab-sebab mengapa pengaruh tersebut amatlah berbahaya, yaitu :
Berfikir Kritis
Karena filsafat di haruskan berfikir kritis dalam ilmu yang nyata dimana kebijaksanaan dalam diri manusia di junjung tinggi dari pada mahlik lainnya mengakibatkan kita lupa akan kepercayaan-kepercayaan yang luar di akal (tidak masuk akal atau logis) yang amat sulit dijelaskan. Sebenarnya sesuatu yang tidak logis biasa kita ketahui namun memang belom saatnya kita ketahui karena kemungkinan hal-hal tersebut memeng sudah menjadi rahasia pada diri manusia itu sendiri. Bukti manusia memiliki rahasia-rahasia yang belum di ketahui adalah masih mencarinya ilmu pengetahuan. Jika memang manusia memiliki batasan ilmu maka manusia tidak mungkin sampai sekarang ini.
Tidak Percaya Agama
Kepercayaan agama dalam mempelajari filsafat dapat menyebabkan bayaak sekali gejolakan yang berlaawanan karena filsafat tidak meneima suatu hal yang tidak bias di didefinisikan secara detil dan sudah diketahui kebenarannya. Agama mengenal yang namanya tuhan tetapi ilmu dalam mempelajari filsafat tidak mempercayainya karena tidak diketahu kebenaran dari tuhan tersebut. Banyak dari seorangg filsuf atau ahli filsafat memilih untuk tidak beragama karena terlalu memikirkan kebenaran terhadap tuhan tersebut. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tuhan bagi seorang filsuf adalah ilmu manusia itu sendiri atau pola fikir dari otak manusia dan bukan tuhan yang mereka sebutkan dalam Agama-agama lainnya.
            Dalam mempelajari filsafat tidak hanyahanya memiliki kekurangan saja bagi diri manusia tetapi juga memberikan manfaat bagi manusia itusendir, yaitu:
·         Memudahkan manusia untuk mempelajari hal-hal baru
·         Membuat suatu ilmu baru dari definisi-definisi yang jelas
·         Memberikan pengalaman pegalaman yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain
·         DLL
Daftar Pustaka:
Berfikir sendiri >.> alias buat sendiri

Pengertian Filsafat




Dalam memahami pengertian dari filasafat, maka kita harus tahu pengertian filsafat baik dari segi bahasa / etimologi maupun Istilah / Terminologi. Adapun pengertiannya secara bahasa yaitu Filsafat berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah Philosphis yang bermakna cinta, dan Shopia yang bermakna Kebijakan / Kearifan. Berasal dari dua kata tersebut, maka di alih bahasakan ke Inggris jadi Philosophy yang terjemahannya "Cinta kebijakan / Kearifan".

Harun Nasution memberi pengertian Filsafat secara bahasa/Etimology yaitu Filsafat terambil dari bahasa Arab, yaitu Falsaf dengan timbangan atau wazan dari fa'lala dan fi'lal. Kata benda atau kata isim dari kata falsafaa ini adalah falsafa & filsaf. Harun melanjutkan, dalam bahasa Indonesia kata falsafah banyak dipakai menjadi Filsafat. Mengenai pengertian filsafat secara bahasa ini harun memberi penjelasan bahwa kata filsafat itu terambil dari bahasa Arab bukan dari Inggris yaitu Philosophy. Denngan penjelasannya bahwa Philosopy  bukan merupakan gabungan dari dua kata fill (menempati atau mengisi) dalam bahasa Inggris dengan safah (jahil atau tidak berilmu) dalam bahasa Arab sehingga membentuk istilah filsafat

Adapun pengertian Filsafat secara Istilah, disini para filsof (ahli filsafat), memberikan konsep yang beragam, Diantara konsep-konsep yang dikemukakan oleh para filsof tersebut diantaranya :

1. Plato 
Konsep Filsafat menurut plato adalah : dialektika yang bermakna seni berdiskusi. dikatakan demikianlah dikarenakan, filsafat mesti berjalan sebagai usaha berikan kritik pada beragam pendapat yang berlaku. 

2. al-Farabi
al-farabi mengatakan bahwa filsafat yaitu ilmu yang menyelidiki hakikat yang sesungguhnya dari semua yang ada. 

3. Rene Descrates 
Ia berpendapat mengenai filsafat, bahwa filsafat merupakan kumpulan semua pengetahuan, di mana tuhan, alam serta manusia jadi pokok penyelidikannya.

4. Francis Bacon
Menyebutkan bahwa filsafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu serta filsafat mengatasi seluruh pengetahuan sebagai bidangnya. 

Dari beberapa konsep-konsep filsafat menurut beberapa filsof di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian filsafat adalah Ilmu dari semua ilmu dan pengetahuan. Atau juga Filsafat Adalah : studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.

Asal dan Peran Filsafat
Ada 3 keadaan yang mendorong orang untuk berfilsafat yaitu:
1. Keheranan
2. Kesangsian : antara fikiran dengan relitas tidak sama
3. Kesadaran akan kekurangan.

Peran filsafat:
1. Pendobrak : filsafat sebagai asal mula lahirnya faham-faham yang mendasar.
2. Pembebas : filsafat memberikan analisis-analisis yang dapat melahirkan suatu pemikiran yang mendasar.
3. Pembimbing : meluruskan dan menjernihkan fikiran dari segala realitas mengenai kebenaran yang sebenarnya.

Kegunaan filsafat:
1. Dengan belajar filsafat akan semakin mendorong orang untuk menangani masalah-masalah mendasar.
2. Dengan adanya kesangsian maka lahirlah suatu faham-faham.
Filsafat merupakan awal mula atau benih dari lahirnya banyak ilmu-ilmu lain, dengan begitu sehingga beberapa dari disiplin ilmu pun muncul, yang saat ini banyak dipelajari. Filsafat sendiri hadir dari rasa mahu tahu manusia mengenai semua perihal di Sekitarnya, berasal dari rasa mahu tahu itulah yang mendorong Manusia untuk menimbulkan pertanyaan-pertanyaan awal filosfis mengenai seluk beluk dari apa-apa yang dilihat, dirasa Dll. Pada ahirnya, hal ini membentuk suatu rumusan teori yang selanjutnya teori-teori ini menjadi sebuah disiplin Ilmu.

Untuk digaris bawahi dalam memberikan pengertian filsafat ini, Barangkali karena terlalu rumitnya kajian filsafat maka muncullah beberapa pengertian filsafat yang beragam, dari hal ini beberapa tokoh tidak mau gegabah dalam memberikan pengertia filsafat, seperti halnya Muhammad Hatta, Menurut beliau mengenai Pengertian Filsafat : "Sebaiknya filsafat tak perlu diberikan pengertian terlebih dahulu, karena dengan mempelajari filsafat dengan serius, nantinya kan mengetahui dan faham sendiri". Pendapat Hatta ini mendapat dukungan dari Langeveld. Dan menurut saya juga, pendapat ini memang benar apa adanya, karena inti sari atau objek filsafat itu  bukan terletak pada pengertian, melainkan pembahasan. Namun, untuk yang baru belajar mengenai filsafat, mengetahui pengertian filsafat ini dapat membantu dalam mendalami Filsafat ini. Karena dengan tau arti dari apa yang kita pelajari maka kita akan lebih memahami maksud dari apa kita mempelajari filsafat itu sendiri.